FISIOLOGI
JANTUNG
Disusun
oleh :
1. Arika
Devi S (A.101.18.004)
2. Bety
Novita Sari (A.101.18.006)
3. Esty
Pratiwi (A.101.18.013)
4. Hesti Listiyanti (A.101.18.015)
AKADEMI
ANALIS KESEHATAN
NASIONAL
SURAKARTA
2014
/ 2015
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadiran Allah SWT karena atas rahmat dan karunian-Nya kami
dapat mengerjakan tugas kelompok makalah fisiologi
jantung dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin kami tidak dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, meskipun kami juga menyadari segala
kekurangan yang ada di dalam makalah ini.
Makalah ini kami susun berdasarkan
beberapa sumber. Kami berusaha menyajikan makalah ini dengan bahasa yang
sederhana dan mudah di mengerti. Selain kami memperoleh sumber dari beberapa
buku pilihan, kami juga memperoleh informasi tambahan dari internet.
Kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada rekan-rekan semuanya yang telah memberikan sumbang sarannya untuk
penyelesaian makalah ini. Kami menyadari bahwa makaah ini jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran yang positif dan membangun dari
rekan-rekan pembaca untuk penyempurnaan pada tugas makalah-makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Amin.
Surakarta, 12 Oktober 2014
TIM PENYUSUN
DAFTAR
ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar isi........................................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah......................................................... 1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................. 1
C.
Tujuan
................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Jantung................................................................ 3
B.
Fungsi
Jantung...................................................................... 4
C.
Mekanisme
Kerja Jantung.................................................... 4
D.
Pembuluh
Darah Sistem Kardiovaskuler...............................5
E.
Lapisan
Jantung.................................................................... 6
F.
Sistem
Pengaturan Jantung................................................... 8
G.
Aktivitas
Kelistrikan Jantung................................................ 9
H.
Siklus
Jantung ...................................................................... 10
I.
Bunyi
Jantung ...................................................................... 10
J.
Frekuensi
Jantung................................................................. 11
K.
Curah
Jantung ...................................................................... 13
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan........................................................................... 14
B.
Saran
.................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sistem kardiovaskuler
merupakan ystem yang ystem fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi
dari, ystem sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut
jantung, dan ystem saluran yang terdiri dari arteri yang mergalirkan darah dari
jantung,dan
vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantung merupakan organ berotot yang mampu mendorong darah ke berbagai
bagian tubuh.Jantung manusia berbentuk seperti kerucut dan berukuran sebesar
kepalan tangan, terletak di rongga dada sebalah kiri.Jantung dibungkus oleh
suatu selaput yang disebut ystemcum.Jantung bertanggung jawab untuk
mempertahankan aliran darah dengan bantuan sejumlah klep yang
melengkapinya.Untuk mejamin kelangsungan sirkulasi, jantung berkontraksi secara
ystemc. Fisiologi jantung terbagi
dalam beberapa bagian diantaranya ystem pengaturan jantung,aktivitas
kelistrikan jantung,siklus jantung, bunyi jantung, frekuensi jantung, curah
jantung, cara kerja jantung. Oleh karena itu kami akan membahas tentang “Fisiologi
Jantung”.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
pengertian jantung ?
2.
Apa
fungsi jantung ?
3.
Bagaimana
mekanisme kerja jantung ?
4.
Pembuluh
darah apa saja yang termasuk sistem kardiovaskuler ?
5.
Apa
saja lapisan dari jantung?
6.
Bagaimana
sistem pengaturan jantung ?
7.
Bagaimana
aktivitas kelistrikan jantung ?
8.
Bagaimana
siklus jantung ?
9.
Bagaimana
bunyi jantung ?
10. Bagaimana frekuensi jantung ?
11. Bagaimana curah jantung ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui pengertian jantung.
2.
Untuk
mengetahui fungsi jantung.
3.
Untuk
mengetahui bagaimana mekanisme kerja jantung.
4.
Untuk
mengetahui pembuluh darah apa saja yang termasuk sistem kardiovaskuler.
5.
Untuk
mengetahui apa saja lapisan dari jantung.
6.
Untuk
mengetahui bagaimana sistem pengaturan jantung.
7.
Untuk
mengetahui bagaimana aktivitas kelistrikan jantung.
8.
Untuk
mengetahui bagaimana siklus jantung.
9.
Untuk
mengetahui bagaimana bunyi jantung.
10. Untuk mengetahui bagaimana frekuensi jantung.
11. Untuk mengetahui bagaimana curah jantung.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Jantung
Jantung merupakan suatu organ otot berongga yang
terletak di pusat dada. Bagian kanan dan kiri jantung masing-masing memiliki
ruang sebelah atas (atrium yang mengumpulkan darah dan ruang sebelah
bawah (ventrikel) yang mengeluarkan darah. Agar darah hanya mengalir
dalam satu arah, maka ventrikel memiliki satu katup pada jalan masuk dan satu
katup pada jalan keluar.
Gambar jantung tampak depan
B. Fungsi Jantung
Fungsi utama jantung adalah menyediakan oksigen ke
seluruh tubuh dan membersihkan tubuh dari hasil metabolisme (karbondioksida).
Jantung melaksanakan fungsi tersebut dengan mengumpulkan darah yang kekurangan
oksigen dari seluruh tubuh dan memompanya ke dalam paru-paru, dimana darah akan
mengambil oksigen dan membuang karbondioksida. Jantung kemudian mengumpulkan
darah yang kaya oksigen dari paru-paru dan memompanya ke jaringan di seluruh
tubuh.
C.
Mekanisme Kerja Jantung
Pada saat
berdenyut, setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah (disebut diastol),
selanjutnya jantung berkontraksi dan memompa darah keluar dari ruang jantung
(disebut sistol). Kedua atrium mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan, dan kedua ventrikel juga mengendur dan berkontraksi secara
bersamaan.
Darah yang
kehabisan oksigen dan mengandung banyak karbondioksida dari seluruh tubuh
mengalir melalui 2 vena berbesar (vena kava) menuju ke dalam atrium
kanan. Setelah atrium kanan terisi darah, dia akan mendorong darah ke dalam
ventrikel kanan.
Darah dari
ventrikel kanan akan dipompa melalui katup pulmoner ke dalam arteri
pulmonalis, menuju ke paru-paru. Darah akan mengalir melalui pembuluh yang
sangat kecil (kapiler) yang mengelilingi kantong udara di paru-paru,
menyerap oksigen dan melepaskan karbondioksida yang selanjutnya dihembuskan. Darah
yang kaya akan oksigen mengalir di dalam vena pulmonalis menuju ke
atrium kiri. Peredaran darah diantara bagian kanan jantung, paru-paru dan
atrium kiri disebut sirkulasi pulmoner.
Darah dalam atrium kiri
akan didorong ke dalam ventrikel kiri, yang selanjutnya akan memompa darah yang
kaya akan oksigen ini melewati katup aorta masuk ke dalam aorta (arteri
terbesar dalam tubuh). Darah kaya oksigen ini disediakan untuk seluruh tubuh,
kecuali paru-paru.
Gambar Bagian-Bagian Jantung
D.
Pembuluh
Darah Sistem Kardiovaskuler
Jantung dan pembuluh darah merupakan alat dalam
tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa
metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik. Jantung sebagai organ pemompa
darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan. Sistem
kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus
AV, berkas His, dan serabut Purkinye. Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem
saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis..
Keseluruhan sistem peredaran (sistem kardiovaskuler)
terdiri dari arteri, arteriola, kapiler, venula dan vena.
1)
Arteri (kuat dan lentur) membawa darah
dari jantung dan menanggung tekanan darah yang paling tinggi. Kelenturannya
membantu mempertahankan tekanan darah diantara denyut jantung. Arteri yang
lebih kecil dan arteriola memiliki dinding berotot yang menyesuaikan
diameternya untuk meningkatkan atau menurunkan aliran darah ke daerah tertentu.
2)
Kapiler merupakan pembuluh darah yang
halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai jembatan diantara
arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali ke
jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke
dalam jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam
darah. Dari kapiler, darah mengalir ke dalam venula lalu ke dalam vena,
yang akan membawa darah kembali ke jantung.
3)
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada arteri, sehingga vena mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan.
E.
Lapisan
Jantung
1)
Endokardium
Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sebelah dalam sekali yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender yang meapisi permukaan rongga
jantung.
2)
Miokardium
Merupakan lapisan inti dari jantung yang terdiri dari otot-otot jantung,
otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu :
a)
Bundalan
otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk
serambi atau aurikula kordis.
b)
Bundalan otot ventrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
atrioventrikuler sampai apeks jantung.
3)
Pericardium :
Merupakan lapisan jantung sebelah luar yang merupakanselaput pembungkus
terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan visceral yang bertemu di
pangkal jantung membentuk kantung jantung
Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergesekan antara pericardium pleura
tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung.Jantung bekerja selama kita masih
hidup, karena itu membutuhkan makanan yang dibawa oleh darah.Pembuluh darah
yang terpenting dam memberikan darah untuk jantung dari aorta asendens
dinamakan arteri korornaria.
Gambar
Lapisan Jantung
F.
Sistem
Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang septuminterventrikular menuju ventrikel.
G. Aktivitas
Kelistrikan Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu
jantung, yang memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang
tertinggi.Setelah dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan
dan kiri, sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian
besar melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls
berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik
kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial aksi berhenti sebentar di
nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi
ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.
Impuls kemudian dengan cepat berjalan ke septum
antarventrikel melalui berkas His dan secara cepat disebarkan ke seluruh
miokardium melalui serat-serat Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan
melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Dengan demikian,
atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron
ventrikel setelah suatu jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung
kontraktil memperlihatkan fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar,
yang disertai oleh periode kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu
ejeksi adekuat.Fase datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++
lambat.Karena terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang
berkepanjangan, penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal
ini memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang
berganti-ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas
listrik ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG,
dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.
H. Siklus
Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir
kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan
diastole berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan
volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan
penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan masuk ke
arteri.
I. Bunyi Jantung
a.
S1 (lub)
Terjadi saat
penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding ventrikel & arteri; dimulai
pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika tekanan ventrikel melebihi tekanan
atrium.
b.
S2 (dup)
Terjadi saat
penutupan katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat
tekanan ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta &
arteri pulmonal.
c.
S3
Disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
Disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis atau penderita gagal ventrikel.
d.
S4
Terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
Terjadi akibat osilasi darah & rongga jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu normal.
e.
Murmur
Adalah
kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak wajar yang berkaitan dengan
turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul karena defek pada katup seperti
penyempitan (stenosis) yang menghambat aliran darah ke depan, atau katup yang
tidak sesuai yang memungkinkan aliran balik darah.
J.
Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60
samapi 100 denyut per menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit.
Dengan kecepatan seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik:
sistole 0,5 detik, dan diastole 0,3 detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100 denyut
per menit. Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60 denyut
per menit
Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf
simpatis dan parasimpatis susunan saraf otonom.Pusat refleks kardioakselerator
adalah sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek impuls neuron ini adalah
untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut
simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.
Ujung serabut saraf mensekresi neropineprin, yang meningkatkan frekuensi
pengeluaran impuls dari nodus S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V
dan sistem Purkinje, dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusat
refleks kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.Efek impuls dari
neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar
melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus.Ujung serabut saraf mensekresi
asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari nodus S-A dan
memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-A.Frekuensi jantung dalam kurun
waktu tertentu ditentukan melalui keseimbangan impuls akselerator dan inhibitor
dari saraf simpatis dan parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat
kendali jantung berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam
sistem kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive terhadap
perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan mengakibatkan suatu
refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu
refleks yang menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular.
Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika
tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi jantung
untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi jantung :
Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua saraf kutan,
seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau oleh input
emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal bergantung pada
keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan natrium yang mempengaruhi
frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau berkurang.
K.
Curah
Jantung
Curah jantung adalah volume
darah yang dikeluarkan oleh kedua ventrikel per menit.Curah jantung terkadang
disebut volume jantung per menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada
laki-laki berukuran rata-rata dan kurang 20 % pada perempuan.
a.
Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)
b.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah
jantung
1.
Aktivitas
berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit, pada atlit yang sedang
berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan jantung adalah kemampuan jantung
untuk memperbesar curahnya.
2.
Aliran balik
vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output dengan input-nya berdasarkan
alasan berikut :
a)
Peningkatan
aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir diastolic.
b)
Peningkatan
volume diastolic akhir, akan mengembangkan serabut miokardial ventrikel
c)
Semakin
banyak serabut otot jantung yang mengembang pada permulaan konstraksi (dalam
batasan fisiologis), semakin banyak isi ventrikel, sehingga daya konstraksi
semakin besar. Hal ini disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri
otot. Cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita
(dipengaruhi oleh susunan saraf otonom)
Lapisan jantung terdiri dari : Endokardium,
Miokardium, Pericardium Ruang Jantung terbagi atas empat ruang: Atrium kanan dan atrium
kiri yang dipisahkan oleh septum intratrial,Ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
dipisahkan oleh septum.
Katup
jantung terdiri dari : Katup
Trikuspidalis, Katup pulmonal ,Katup Bikuspid, Katup Aorta.
Pembuluh darah dalam jantung : Arteri Koroner,
Vena Kava Superior, Vena kava Inferior, Vena Pulmonalis, Aorta, Arteri
Pulmonalis.
Fisiologi jantung terbagi dalam beberapa bagian
diantaranya Sistem pengaturan jantung terdapat serabut parkinje yang merupakan
serabut otot jantung khusus,nodus sinoatrial,nodus atrioventrikular,dan berkas
A-V. Aktivitas kelistrikan jantung ,siklus jantung,bunyi
jantung,frekuensi jantung,curah jantung,cara kerja jantung.
B. Saran
Makalah ini semoga berguna bagi
pembaca,khususnya mahasiswa. Namun,alangkah baiknya jika pembaca tidak puas
dengan materi yang kami buat dan bisa lebih memahami materi tentang anatomi
jantung.
DAFTAR
PUSTAKA
C. Pearce Elyn. 2007. Anatomi
dan Fisiologi untuk paramedis.
Jakarta : PT.Gramedia
Syaifuddin.
2011. Anatomi Fisiologi Edisi 4. Jakarta : EGC.